Minggu, 31 Mei 2009

konsep persalinan

Persalinan terbagi menjadi 4 kala. Kala I persalinan dimulai ketika adanya kontraksi yang adekuat serta adanya dilatasi servik, dan berakhir saat pembukaan lengkap. Kala I persalinan terdiri dari 2 fase yaitu fase Laten dan fase Aktif.
Sejumlah perubahan fisiologis terjadi pada ibu selama persalinan. Sangat penting bagi bidan untuk memahami perubahan-perubahan ini agar dapat membedakan tanda-tanda dan gejala persalinan normal dan abnormal.

PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA IBU BERSALIN KALA I
a. Perubahan sistem Reproduksi
• Segmen Atas Rahim (SAR) dan Segmen Bawah Rahim (SBR)
Sejak kehamilan yang lanjut uterus terbagi menjadi 2 bagian yaitu segmen atas rahim yang dibentuk oleh corpus uteri dan segmen bawah rahim yang terbentuk dari isthmus uteri.
SAR memegang peranan yang aktif karena berkontraksi dan dindingnya bertambah tebal dengan majunya persalinan. Sebaliknya SBR memegang peranan pasif makin tipis dengan majunya persalinan karena diregang.
Jadi secara singkat SAR berkontraksi, menjadi tebal dan mendorong anak keluar sedangkan SBR dan serviks mengadakan relaksasi dan dilatasi menjadi saluran yang tipis dan teregang yang akan dilalui oleh bayi.
• Perubahan bentuk rahim
Pada tiap kontraksi sumbu panjang rahim bertambah panjang sedangkan ukuran melintang berkurang. Hal ini mengakibatkan :
1. Tulang punggung janin menjadi lebih lurus sehingga bagian atas janin tertekan pada fundus dan bagian bawah janin masuk PAP.
2. Otot-otot memanjang diregang dan menarik pada SBR dan cerviks.
• Perubahan pada Cerviks
a. Pendataran
Pendataran adalah pemendekan dari canalis cervikalis, yang semula berupa saluran yang panjangnya beberapa mm sampai 3 cm, menjadi satu lubang saja dengan pinggir yang tipis.
b. Pembukaan
Pembukaan adalah pembesaran dari ostium externum yang tadinya berupa suatu lubang dengan diameter beberapa millimeter menjadi lubang yang dapat dilalui janin. Serviks dianggap membuka lengkap setelah mencapai diameter 10 cm.
Pada nulipara :
1. Sebelum persalinan, serviks sering menipis sampai 50-60% dan pembukaan sampai 1 cm.
2. Biasanya dengan dimulainya persalinan, ibu nulipara mengalami penipisan serviks 50-100%, kemudian dimulai pembukaan.
Pada Multipara
1. Sebelum persalinan, seringkali serviks tidak menipis tetapi hanya membuka 1-2 cm.
2. Biasanya, dengan dimulainya persalinan, serviks ibu multipara membuka, kemudian menipis.
• Perubahan pada Vagina dan Dasar Panggul
Dalam kala I ketuban ikut merenggangkan bagian atas vagina yang sejak kehamilan mengalami perubahan sehingga dapat dilalui oleh anak. Setelah ketuban pecah, segala perubahan, terutama pada dasar panggul ditimbulkan oleh bagian depan anak. Oleh bagian depan yang maju itu, dasar panggul diregang menjadi saluran dengan dinding-dinding yang tipis.

b. Tekanan Darah
Tekanan darah meningkat selama kontraksi uterus, (sistolik meningkat 10-20 mmHg dan diastolik meningkat 5-10 mmHg). Antara kontraksi tekanan darah kembali normal seperti sebelum persalinan. Perubahan posisi ibu dari terlentang menjadi miring, dapat mengurangi peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah ini juga dapat disebabkan oleh rasa takut dan khawatir.

c. Detak Jantung
Berhubungan dengan peningkatan metabolisme, detak jantung secara dramatis naik selama kontraksi. Antara kontraksi, detak jantung meningkat dibandingkan sebelum persalinan.

d. Metabolisme
Selama persalinan, metabolisme karbohidrat aerobik maupun anaerobik akan meningkat secara terus menerus. Kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh kecemasan serta oleh kegiatan otot tubuh. Kenaikan metabolisme tercermin dengan kenaikan suhu badan, denyut jantung, pernafasan, cardiac output dan kehilangan cairan. Kenaikan cardiac output serta kehilangan cairan akan mempengaruhi fungsi renal sehingga diperlukan perhatian dan tindakan untuk mencegah terjadinya dehidrasi.

e. Suhu Tubuh
o Suhu tubuh selama persalinan akan meningkat, hal ini terjadi karena peningkatan metabolisme. Peningkatan suhu tubuh tidak boleh melebihi 1-2°F (0,5-1°C).
f. Pernafasan
o Kenaikan laju pernafasan selama persalinan adalah normal, hal ini mencerminkan adanya kenaikan metabolisme. Hiperventilasi yang lama adalah tidak normal dan bisa menyebabkan alkalosis.
o Sulit untuk mendapatkan penemuan angka yang akurat mengenai pernafasan karena angka dan iramanya dipengaruhi oleh rasa tegang, rasa nyeri, kekhawatiran, serta penggunaan teknik-teknik bernafas.
o Observasi pernafasan sang ibu dan bantulah ia dalam mengendalikan pernafasan tersebut untuk menghindari hiperventilasi yang terlalu lama.

g. Renal/ Ginjal
o Poliuria sering terjadi selama persalinan. Mungkin diakibatkan oleh cardiac output dan peningkatan filtrasi glomerulus serta aliran plasma renal.
o Proteinuri yang sedikit (+1) dianggap normal dalam persalinan.

h. Gastrointestinal
o Gerakan lambung dan penyerapan makanan padat secara substansial berkurang banyak sekali selama persalinan. Selain itu pengeluaran getah lambung berkurang, menyebabkan aktivitas pencernaan hampir berhenti, dan pengosongan lambung jadi sangat lamban. Cairan tidak berpengaruh dan meninggalkan perut dalam tempo yang biasa.
o Rasa mual dan muntah-muntah biasa terjadi sampai berakhirnya kala I persalinan.

i. Perubahan Hematologi
o Haemoglobin akan meningkat 1,2 mg/100ml selama persalinan dan kembali seperti sebelum persalinan pada hari pertama postpartum asalkan tidak ada kehilangan darah yang abnormal.
o Waktu koagulasi darah akan berkurang dan terjadi peningkatan plasma. Sel-sel darah putih secara progressif akan meningkat selama kala I persalinan sebesar 5000-15000 WBC pada pembukaan lengkap.
o Gula darah akan berkurang, kemungkinan besar disebabkan oleh karena peningkatan kontraksi uterus dan otot-otot tubuh.

j. Perubahan Endokrin
Sistem endokrin akan diaktifkan selama persalinan diamana terjadi penurunan kadar progesteron dan peningkatan kadar estrogen, prostaglandin dan oksitosin.

k. Perubahan Integumentum
Adaptasi sistem integumen khususnya distensibilitas yang besar pada introitus vagina yang terbuka. Derajat distensibilitas bervariasi pada ibu yang melahirkan. Walaupun tanpa episiotomi atau laserasi, robekan kecil pada kulit sekitar introitus vagina mungkin terjadi.

l. Perubahan Muskuloskeletal
Perubahan metabolisme dapat mengubah keseimbangan asam basa, cairan tubuh dan darah sehingga menambah terjadinya kram pada kaki.

KESIMPULAN
Perubahan-perubahan fisiologi dalam persalinan kala I sangat mendukung proses persalinan. Perubahan fisiologis tersebut meliputi :
 SAR memegang peranan yang aktif dan SBR memegang peranan pasif.
 Sumbu panjang rahim bertambah panjang sedangkan ukuran melintang berkurang.
 Perubahan pada serviks
Nulipara : penipisan dahulu kemudian pembukaan.
Multipara : membuka dahulu kemudian menipis.
 Semua sistem tubuh dalam persalinan kala I mengalami peningkatan kecuali sistim gastrointestinal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar